THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Tuesday, April 27, 2010

salam rindu buat sahabatku

assalamualaikum?

lama benar rasanya tidak meluah kata menyentuh rasa dalam laman blog ni. ke mana perginya sahabatku yang dulunya adalah teman seperjuanganku. benarlah gurauan dan usikan bersama menjadi kenyataan dan realiti..suatu ketika, bila sdh terpisah, pasti tiada usaha mengemudi layar laman blog bersama ni.rasa rindu benar pada sahabat sekalian. bilakah akan tiba masa pertemuan itu..semoga ada lagi jodoh pertemuan kita..

Monday, April 13, 2009

Sesudu Bubur Untuk Si Ibu

Malam itu saya lihat ibu membuka penutup tin yang diletakkan di penjuru rumah. Ibu menggoncang-goncang dan meraup butiran beras di dalam tin itu. Hanya ada dua tin susu sahaja yang masih berbaki. Beras sudah hampir habis rupanya. Pada siapa ibu hendak mengadu? Ayah? Saya tahu, ibu tidak mahu memikirkan perkara itu.

"Ibu mengerling ke arah kami yang masih belum makan. Saya lihat ibu ambil sedikit beras dari dalam tin susu itu, kemudian masukkannya ke dalam periuk. Air dituang sehingga penuh. Setelah hampir setengah jam, ibu masukkan ke dalam sepuluh buah pinggan yang sudah tersedia."

"Bubur nasi itu berasap. Seorang demi seorang anaknya dipanggil sehingga adik kami yang paling bongsu. Makanlah kami sepuluh beradik ini sehingga pinggan licin bersih. Malam itu kami tidur dengan nyenyaknya"

"Pagi, kami bangun untuk bersarapan dan saya perhatikan, ibu menyalakan api untuk memasak. Ibu mengambil baki beras di dalam tin susu. Sekali lagi ibu membuat bubur yang cair."

"Seperti semalam juga, kami menghirup bubur sehingga habis. Bubur itu, walaupun cair, saya rasakan begitu enak sekali. Kami mengadu tidak cukup tetapi ibu menyibukkan dirinya membasuh pinggan dan periuk. Ibu seperti tidak mahu melayan permintaan kami."

"Tengah hari itu pun begitu. Bubur nasi yang cair untuk kami sepuluh beradik. Setiap kali waktu makan saya perhatikan ibu pasti menadah tangan bersyukur anak-anaknya tidak kebuluran. Mungkin ibu bersyukur hari ini kami dapat menyambung nyawa untuk sehari dua lagi. Mungkin juga ibu bersyukur kerana, walaupun hidup miskin dan susah, tetapi kami tidak meminta-minta. Kemudian, saya lihat ibu berpaling ke belakang."

"Masuk hari ketiga, kakak kami yang sulung memandang ke arah ibu yang sedang duduk membelakangi kami adik-beradik. Saya tidak menyangka, seperti saya, kakak juga perasan ibu akan membelakangkan kami semasa menikmati bubur cairnya. Yang kedengaran hanya bunyi sudu bersentuhan dengan mangkuk."

"Saya tidak tahu kenapa. Adakah ibu mahu makan sendirian dan tidak mahu diganggu? Atau, ibu tidak sampai hati untuk menatap wajah kami yang sedang kelaparan?"

"Perlahan-lahan kakak mengengsotkan badannya mendekati ibu. Alangkah sedihnya kakak apabila melihat rupa-rupanya ibu hanya melaga-lagakan sudu di dalam mangkuknya yang sebenarnya kosong. Tiada sebutir bubur nasi pun di dalam mangkuk ibunya!"

"Kakak segera berbisik kepada kami yang duduk di sekelilingnya. Adik-adik yang lain turut berbisik cerita yang sama sehinggalah kepada yang bongsu. Kemudian kami seramai sepuluh beradik sepakat menghadiahkan sesudu bubur nasi untuk ibu."

"Kami sedih. Kami tahu ibu sedang kelaparan, tetapi ibu tidak mahu memberitahu kami. Ibu berkorban untuk kami, ibu sengaja melaga-lagakan sudunya dengan mangkuk bagi membohongi kami seolah-olah ibu juga sedang menikmati bubur nasi yang dimasaknya"

"Setelah semua menghadiahkan sesudu bubur, saya melihat kakak mengengsot mendekati ibu. Kemudian kakak menghulurkan semangkuk bubur cair yang kami kongsi bersama tadi."

"Makanlah mak." Kata kakak, perlahan.

"Ibu berpaling memandang kakak. Tanpa menyentuh mangkuk yang dihulurkan, ibu bingkas bangun, kemudian terus berlari ke bilik dan menutup pintu. Kami hanya mampu melihat titisan-titisan air mata ibu berciciran di lantai sehingga ke pintu bilik..."

Saya terus mematikan radio. Saya tidak sanggup mendengarnya lagi. Dada saya sebak, mata saya digenangi air. Cerita seorang pendengar kepada stesen radio berkenaan sempena Hari Ibu pada tahun lalu itu terlalu sedih. Dan, saya masih mampu mengingatinya walaupun setahun sudah berlalu...

Mastika, Mei 2009.

Saturday, April 11, 2009

Meeting Allah - The Great Moment and Momentus Meeting

Ni satu lagi yang best untuk kita sama-sama hayati. Moga kita tergolong di antara mereka. Amiin...

Listen to Ibnu Al-Qayyim may Allah have rahma on Him. As he describes this great moment and this momentus meeting between the awliya' and Allah as they see His Glarious Face. Listen and imagine yourself with them. May Allah make you and i one of them.

Ibnu al-Qayyim says... "And if you ask about the Day o Increase (in reward) and the visit of The All-Mighty, All-Praiseworthy and the sight of His Face-free from any resemblance or likeness to anything. A narration traced back to the thruthful prophet (S.A.W), and so it shall occur, listen on the day that the caller will call:
'O people of paradise'
'Your Lord-blessed and exalted-request you to visit Him, so rush to visit Him!'

So they will say:,
'We hear and obey'

Until, when they hasten to their appointed places, to finally reach the wide valley where they all meet and non of them will turn down the request of the caller-The Lord-blessed and exalted-will order His chair to be brought there. Then, pulpits of light will emerge as well as pulpits of pearl, pulpits of gemstone, pulpits of gold and pulpits of silver. The lowest of them in rank will sit on sheet of musk! and will not see what those who are on the chairs above them are given. When they are comfortable where they are sitting and are secure in their places, and the caller calls:

'O people of paradise!'
'You have an appoinment with Allah in which He wishes to reward you'
'O people of paradise'
'You have an appoinment with Allah in which He wishes to reward you'

So they will say:
'And what is that reward? Has He not already made our faces bright, made our scales heavy, entered us into paradise and pushed us away from the fire?'

And when they are like that all of a sudden a light shines that encompasses all of paradise. So, they raise their heads, and, behold:
'The Compeller!'

Behold: The Compeller-exalted is He and Holy are His Name-has come to them from above them and majistified them and said:
'O people of paradise!'

Behold: The Compeller-exalted is He and Holy are His Name-has come to them from above them and majistified them and said:

'O people of paradise'
'Peace be upon u!'
'O people of paradise'
'Peace be upon u!'

So this greeting will not be responded to with anything better than:
'O Allah, You are Peace! Blessed are You. O Posessor of Majesty and Honour!'

So The Lord-blessed and exalted-will laught and say:
'O people of paradise'
'Where are those who used to obey Me without having ever seen Me?
'O people of paradise'
'Where are those who used to obey Me without having ever seen Me?
'O people of paradise'
'Where are those who used to obey Me without having ever seen Me?
'This is The Day of Increase!' 'This is The Day of Increase!'

So, they will all give the same response:
'We are pleased, so be pleased with us!'
'We are pleased, so be pleased with us!'

So He will say:
'O people of paradise'
'If I were not pleased with you, I would not have made you inhabitants of My paradise! So, ask of Me!'

So they will all give the same response:
'Show us Your Face so we may look at it!'
'Show us Your Face so we may look at it!'
'Show us Your Face so we may look at it!'

So, The Lord-Mighty and Majestic-will remove His covering...and will majestify them with His light. Which if Allah-The Exalted-had not willed not to burn them-would have burn them. And there will not remain a single person in this gathering except that his Lord-The Exalted-will speak to him and say:
'Do you remember the day that you do this and that?'
'Do you remember the day that you do this and that?'

And He will remind him of some of his bad deeds in the worldy life, so he (the person) will say:
'O Lord, will You not forgive me?'

So, He will say:
'Of course! of course! You have not reached this position of yours (in paradise) except by my forgiveness.'

So how sweet is this speech to the ears. And how cooled are the righteous eyes by the glance at His Noble Face in the Afterlife.

"Some face that day will be shining and radiant looking at their Lord" Al-Qiyamah-22

BALQIS

Sambil-sambil masing-masing kita sibuk dengan urusan masing-masing ni, jom sama-sama kita relaks kejap dengan nasyid Baqis ni ye=)

Balqis

Engkaulah ratu di mahligai permata
Istana bayangan syurga
Harta dan takhta mengaburi mata
Tersesat dikau di terang cahaya

Langsung tidak kau endah kata bicara
Utusan hud-hud yang benar
Seruan mengajakmu taat Yang Esa
Tinggalkan menyembah tuhan sang suria

Balqis, kau bijak dalam menilai
Dan membuat pemilihan
Di antara yang sementara
Dan yang kekal buat selamanya
Keindahan dunia yang hanya pinjaman untuk seketika
Atau kebahagiaan hidup di akhirat yang dijanjikan-Nya

Tak perlu kau singkapi labuhan kainmu
Ketika kau melangkah ke istana Sulaiman
Bukannya air yang kau pijak tapi kaca
Terpedaya dikau dek kemilauan sinarnya
Hanya sekelip mata mahligaimu pun beralih
Abid memindahkannya tanpa kau sedari

Kebijaksanaan Sulaiman telah merubahi sekeping hati
Akhirnya Balqis akur jua akan kelemahan pada diri
Kau kutip iktibar dari apa yang telah engkau lalui
Menjadikan kau isteri yang taat kepada seorang Nabi

Pangkat dan jua harta tak menjamin bahagia
Cantik dan keayuan wajah kan pudar akhirnya
Kemiskinan di dunia tak bererti kau terhina
Itu hanyalah di pandangan mata
Kemewahan tak bermakna hidupmu akan sentosa
Kesempurnaan Tuhan menilainya.


Sangat-sangat menyentuh hati rangkap yang terakhir khususnya ayat yang terakhir.

"Keindahan dunia yang hanya pinjaman untuk seketika
Atau kebahagiaan hidup di akhirat yang dijanjikan-Nya"...kita memilihnya...

Wednesday, April 8, 2009

Busynye blaka....

k.ida, k.yan, k.ct, & k.jas xde kat umah skang...de jamuan katanye..huhu..mmg la diorg ni...dahlah pinjam org punye kamera..haha..> lawak je k.yan+k.ida...

dayah & fara..duk sibuk kat bawah, buat kelas jahit menjahit..haha...mmg sungguhla diorang brdua ni..smlm k.ct, k.yan & k.ida punye sesi..miza, pun join skali..jadi tukang tgk..oii cik miza, dah kul 11 ni, xnak tido lagi ke? bukan ko slalu tido awai ke?..

is..cam biase, lepak kat bilik, klu xtgh study,..tido, dia ni pun spesis tido awai..

dak2 bilik master room > wan, g-ta, pipun, & nor..cam biase, duk lepak je kat dlm bilik..masing2 mghadap laptop...

aku, cam biase, ruang kat atas ni mmg aku yang conquer..kdg2 de org tmn..kdg2, aku sorang2 je lepak kat atas..tgk tv...baca novel ke komik ke..paper ke..pe2 la yg aku rase nak wat..

> emm..once ble dah de intrnet kat umah ni...blaka2 dah jarng tgk tv, duk mghadap PC je blaka..kdg2 nak borak2 pun gune YM je..dah xdgr suara jerit2 org atas ke bwh..org bwh ke ats..org yg duk dlm bilik& kat luar..huhu...tapi...rumah ni ttp ceriakan? rumah ni ttp happy je..xde gaduh2..xde masam2 muka..klu de marah2,..terasa tu, sekejap je kan..hehe..tu yang sweet duk kat umah ni..

haa..cakap sal internet..huhu..bil elektrik bulan ni mmg melambung smpai ke langit..serve ur right le..dah blaka2 online smpai xingat siang..malam..hehe..dahlah, TNB sesedap rase je naikkan tarif elektrk..bahana duk KL, the expensive town...so, cam biasele ye..bajet bln ni dah isytihar dah..pepaham la ye sume...

>k.ida!!! as Balqis PM, bile nak wat gotong royong brsihkan kt punye mahligai ni?..rumput kat luar tu dah pjg..lg pjg dr umah bujang kat sblh ni...hehe..